Rabu, 26 September 2012

Sepenggal Kisah Cinta Dalam Waktu


The bell's ringing, you stand out side of the door to wait for me open it and hold you out.
Hand in hand and smile.
Stood tall, taller than my shadow.
Nothing to say, but just too look each other, on a park full with green grass and a kind of flower, smell really good.
I missed you so bad.
I wanna keep you just for my self, when you have no one yet.
My selfish evil thought wanna hurt you more than I can 'coz I Love You.
Insanity feeling, just to make you won't ever forget about me.

'Till my concious moment took me back to reality.
Wake me up on my own bed and not seeing your jacket or red tulips, not even with you in my days.

My faith's that we all gonna die and have responsibility to be answered.

So i wish you everything best for life on the world and after.
Just gonna still wait you here for hearing you say that you miss me too and wanna finally see me.
Before one of us meet our Creator.
I only wanna know, will you give me a warm hug of red tulips with same feeling, if i have only my self to be seen.

Between let go and let flow.
Now life's ain't just about Love.
It deserves more, for later.
But I really Miss You.

Senin, 24 September 2012

Runtuhnya Kekuasaan Ratu Saba

Diketahui bahwa Kerajaan Saba yang pernah dipimpin oleh Ratu Balqis (dikenal juga dengan sebutan Ratu Sheba atau Shaeba atau Queen Sheba) pada masa hidupnya Nabi Sulaiman 'Alaihisallam dahulu adalah sebuah kerajaan besar yang makmur, sudah mengetahui cara bercocok tanam, sistem irigasi dan astropologi, tetapi menganut keyakinan Paganisme, yaitu sebagai penyembah matahari.
Reruntuhan kerajaan dan kuil-kuilnya masih bisa dilihat di daerah Ma'rib, Yaman.



Bismillahirrahmaanirrahiim
"Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.(kepada mereka dikatakan): Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Rabb-mu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabb-mu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun.
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr."
(QS.34:15-16)

Kerajaan tersebut memang hancur setelah dihantam banjir besar ribuan tahun SH/SM.
Ada yang menyatakan 1205 SM.
Gambar diatas adalah Marib Dam, bagunan dam disekitar kerajaan Ratu Balqis, sebagai bangunan penahan volume air,
memudahkan sistem pengairan pada kebun-kebun, taman-taman dan penggunaan air disekitar kerajaan.
Ketinggiannya sekitar 1500 meter, lebar sekitar 6000 meter dan panjang lebih dari 61 ribu meter, bukan dalam ukuran meter persegi.
Dan biiznillah debit air dam tersebut yang menghancurkan Kerajaan Saba.

Ini link gambar reruntuhan Kuil dan Kerajaan yang diklaim dulunya sebagai daerah kekuasaan Ratu Balqis binti Alhdah bin Sharhabil :
http://www.flickr.com/photos/36338186@N05/3818166805/

Salah satu gambar di link ini : http://home.hiwaay.net/~jalison/marib.html menunjukkan jalan yang kanan-kirinya mirip QS.34:15-16.
Pohon sidr itu semacam pohon cemara.

"Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedang orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu mereka mendustakan rasu-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku."
(QS.34:45)

Dan, kalau itu Sheba Empires (sudah terbukti tetapi masih ada yang menyatakan bahwa cerita tentang Ratu Balqis itu adalah mitos saja, karena ragam keyakinan terhadap Pencipta Yang Maha Esa), kemudian dibandingkan dengan peradaban orang-orang terdahulu itu sepersepuluh-nya saja tidak sampai (QS.35:45), berarti bagaimana kehidupan orang-orang jaman dahulu yang katanya manusia purba ya?? 

Subhanallah, pikiran itu dijawab :
"Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu; dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh.
Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam."
(QS.34:53-54)

Sejarah berikut-berikutnya memang penuh dengan misteri dan tipu menipu dari ciptaanNya.. Subhanallah..
Siapa tuh yang bilang manusia tinggal dalam gua, kelihatan aurat, makan makanan mentah, evolusi dari monyet? Hehe..
Nabi Adam 'Alaihisallam sedari awal penciptaannya saja sudah diajarkan tentang 'nama-nama' dan 'peraturan'.
Tetapi, seperti biasa selalu ada yang ingkar ketika suatu fakta tentang kebenaran Al Qur'an terungkap. ^_^

"Dan apabila dibacakan kepada kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang di sembah oleh bapak-bapakmu, dan mereka berkata: (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja. Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata."
(QS.34:43)

Padahal Al Qur'an mengakui Injil, Taurat dan Zabur.
Dan percaya dengan keempat Kitab Suci tersebut merupakan bagian dari Rukun Iman umat Muslim.
Kitab-kitab wahyu Allah yang seperti Al Qur'an, tidak perlu ada campur tangan ciptaanNya untuk merubah, apalagi memperbaiki.

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu." (QS.5:48)

Bayangkan :
Ribuan umat Muslim, duduk dirumah masing-masing, tetapi saling berjanji pada satu waktu yang sama untuk membaca Al Qur'an, tidak usah yang panjang, misalnya surat Al Fatihah dan dilanjutkan dengan Al Ikhlas.
Apa yang akan terdengar?
Jawabannya : Bunyi yang sama, bahasa yang sama. Betul?
Kenapa bisa begitu?

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya."
(QS.25:1-2)
"...Sesungguhnya Rabb-ku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib."
(QS.34:48)
"...Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Rabb-ku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat." (QS.34:50)
"Hai manusia, ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan dari bumi? Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?"
(QS.35:3)
"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
(QS.112:1-4)

Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.

Afwan jidan, bahan tulisan ini agak melebar kemana-mana, tetapi intinya tentang Kuasa Allahu Ahad.
Semoga bisa dipahami & bisa bermanfaat.
Aamiin.

Ultrasonografi dalam Al Qur'an


Dan proses penciptaan anak Adam

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menjelaskan :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu."
(QS.Fushshilat :53)
Bahwa, pada tubuh manusia sendiri terdapat tanda-tanda kebesaranNya, tanda-tanda kekuasaanNya.

"Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkanNya kamu sebagai seorang anak.." (QS.Al Mu'min:67)

Ada juga ayat ini :
"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur..." (QS.As Sajdah:7-10)

Atau ayat ini :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS.Al Mu'minuun:12-14)

Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam : "Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal : rezkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya."
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu).

"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan..." (QS.Az Zumar:6)

Tiga kegelapan yang dimaksud, biiznillah :
1. kegelapan didalam dinding abdomen (perut) ibu
2. kegelapan didalam dinding uterus (rahim)
3. kegelapan didalam lapisan tipis amichirionic atau selaput/membran yang menyelimuti embrio sampai sebelum dilahirkan
(sumber : Al Qur'an Dan Terjemahannya, *]1307)



Kejadian demi kejadian yang dimaksud, biiznillah :
http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/08/fertilisasi-proses-kehamilan.html
(sumber link : blog dr.SpOG Bambang Widjanarko, dosen Fak. Kedokteran & Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta. Jabatan terakhir dokter Obstetrics and Gynecology di RS Atmajaya, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Link didapat dari buku rangkuman panduan Proses Kehamilan, milik dr. H Fenty Wardha, dokter umum dan dokter embarkasi bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang)

Perhatikan kesesuaian tiap-tiap proses kejadian yang dimaksud, dengan ayat Allah dan hadits Rasulullah yang tercatat diatas.

Lantas apa maksud ayat di QS.Al Mu'minuun:12, "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani..."?
Biiznillah jawabannya : Sebagai substansi dasar dalam kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan, dan semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (nutfah/sperma).

Melalui tekhnologi ultrasonografi 4 Dimensi (USG 4D), Professor Stuart Campbell mengetahui bahwa janin bisa tersenyum dan menangis saat masih didalam rahim.
"Ada apa di balik senyum itu? Tentu saja, saya tidak bisa menjawabnya. Tapi, faktanya muncul sudut dan tonjolan di pipi. Aku pikir itu pasti ada indikasi kepuasan dalam sebuah lingkungan yang bebas stres," kata Professor.
(sumber pernyataan : dikutip dari buku The White Journal karya Professor Stuart Campbell (versi bahasa Indonesia), yang biiznillah adalah seorang ahli kebidanan dan peneliti kejadian tidak biasa didalam rahim, atau Obstetrics and Gynecology, termasuk penemu dalam kemajuan proses penyembuhan penyakit kanker rahim, milik dr. H Fenty Wardha, dokter umum dan dokter embarkasi bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang)

Biiznillah jawabannya : "Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis."
(QS.An-Najm:43)

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun kecuali Allah: Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terdapat dalam rahim, tidak ada satu jiwapun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, tidak ada satu jiwapun yang tahu di bumi mana dia akan mati, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan." (HR. Shahih Bukhari)

Manusia bisa saja mengetahui sebagian kecil apa yang ada di dalam rahim. Hanya saja yang ditolak adalah pengetahuan menyeluruh berkenaan dengan apa yang terjadi di dalam rahim, semisal peniupan roh, penetapan keempat takdir kepada janin, dan semacamnya.

"Dan sesunguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Qur'an setelah beberapa waktu lagi."
(QS.Shaad:88)

"Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. "
(QS.Al An'am:67)

"Demi masa.   
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran."
(QS.Al Ashr:1-3)

"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani...” (QS.Faathir:11)

"Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain."
(QS.Thaha:55)

Bukannya Allah Ta'ala itu berarti Allah semata? Allah saja?
Bukannya Allah itu Esa, Tunggal, Satu? Tapi kenapa menggunakan kata 'Kami'?
Biiznillah jawabannya :  Karena tidak ada satupun orang pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menganggap "Kami" di dalam Al Qur'an mengacu kepada Tuhan dalam bentuk yg jamak. Di beberapa bahasa di dunia, khususnya bahasa semit dan turunannya (misalnya Ibrani, Arab, dan Urdu) adalah biasa mnggunakan bentuk jamak untuk mengacu kepada sesuatu yang tunggal, sebagai bentuk penghargaan, penghormatan atau pengagungan.
Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat disini : http://ultahan.blogspot.com/2012/09/kamisebagai-kata-ganti-allah-dalam-al.html
(sumber: Koleksi Wallphotos akun fb akhi Ronny Bangkit Pasai)

"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.   
Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.   
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
(QS.Al Ikhlas:1-4)   

Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.

"KAMI", Sebagai Kata Ganti ALLAH, Di Dalam Al-Qur'an



* Di dalam Al-Qur'an, Allah menggunakan kata "Ka
mi" dan "Aku" sebagai kata ganti orang pertama yang mengacu kepada Allah sendiri. 
Mungkin ada dari kita yang bertanya-tanya, atau mungkin pernah kita mendengar orang mempertanyakan, "Mengapa Allah menggunakan kata 'Kami' yang berarti jamak atau lebih dari satu?"

Bahkan mngkin ada yang mngatakan, "Berarti itu menunjukkan bahwa Tuhan itu ada lebih dari satu".
Na'udzubillahiminzalik.

Jawaban yang paling populer adalah, "Ketika Allah menggunakan kata 'Kami', berarti pada saat itu Allah melibatkan pihak lain, contohnya melibatkan malaikat Jibril. Dan jika menggunakan kata 'Aku' berarti dalam aktivitasnya merupakan hak prerogatif Allah".

* Akan tetapi, bagaimana dengan surah Al-Baqarah ayat 34 yang berbunyi : "dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat ..."

Atau di surah Al-Baqarah ayat 52 yang mengatakan : "Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu brsyukur".
Apakah "Kami" disini berarti Allah dan malaikat Jibril?
Apakah malakat Jibril yang "berfirman" ?
Apakah malaikat Jibril yang "memaafkan" selayaknya hak Allah?

Kalau bukan, Allah dengan siapakah "Kami" dalam konteks ayat-ayat ini?
Mengapa terkadang Allah menggunakan kata "Ayaatiina (ayat-ayat Kami)" dan terkadang pula Ayaati (Ayat-ayat Ku)"?

* Melihat kembali kepada sejarah, sepatutnya kita bertanya, "Apakah ada riwayat yang menceritakan bahwa ada mempertanyakan mengapa Allah menggunakan kata 'Kami', seperti ketika Allah mengatakan Ayaatina (ayat-ayat Kami), bukannya Ayaati (Ayat-ayat Ku) ?

Penulis sendiri (sumber catatan ini) belum menemukan ada riwayat sahih yg menceritakan demikian.
Di jaman Rasulullah memang para sahabat memegang prinsip sami'na wa atho'na (kami mndengar dan kami taat).
Akan tetapi, bukan berarti mereka tidak pernah bertanya.
Sangat banyak riwayat hadist yang menceritakan bagaimana sahabat mempertanyakan atau meminta penjelasan mengenai sesuatu.

Jadi, mengapa tidak ada riwayat yang mengatakan bahwa sahabat mempertanyakan mengapa Allah menggunakan kata "Kami" yang berarti jamak?

Sedangkan hal ini berhubungan dengan akidah tauhid yang diperjuangkan oleh Rasulullah, sebagaimana yg diperjuangkan nabi-nabi terdahulu, bahwa Allah itu Ahad, satu, dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Tidak ada yang serupa maupun yang mampu menandingi-Nya. Maha Suci Allah.

* Jika ada seseorang mengatakan "Tuhan itu satu, hanya ada satu Tuhan" kepada sekelompok masyarakat yang memiliki Tuhan lebih dari satu, kemudian dia mengemukakan ayat, dimana ayat tersebut menggunakan kata "Kami" yg mengacu kepada Tuhan, tidakkah hal tersebut akan menjadi pertanyaan, baik bagi pendengarnya saat itu yang sedang berusaha memahami suatu kebenaran maupun bagi orang-orang yang sengaja mendengar supaya bisa mengajukan kesalahan didalam Al Qur'an atau keyakinan umat Islam?

"Kau mengatakan Tuhan itu satu, tapi kau bilang pada saat Tuhan berkata, Dia mnggunakan kata Kami ..."

Jawabannya cukup sederhana, yaitu :
Karena tidak ada satupun orang pada masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menganggap kata "Kami" di dalam Al Qur'an mengacu kepada Allah sebagai sesuatu yang jamak.

*Di beberapa bahasa di dunia, khususnya bahasa semit dan turunannya (misalnya Ibrani, Arab, dan Urdu) adalah biasa menggunakan bentuk jamak utk mengacu kepada sesuatu yang tunggal, sebagai bentuk penghargaan, penghormatan atau pengagungan.

Contohnya, di dalam Alkitab, kitab "Kejadian (bereshit)" yang merupakan kitab pertama dalam Alkitab (salah satu dari lima kitab yang dianggap sebagai Torah atau Taurat), yang merupakan kitab suci orang-orang Yahudi dan Kristen, ayat pertama pasal kesatu-nya brbunyi :
"Bereshit bara Elohim et hashamayim ve'et ha'arets
(Pada mulanya Allah mnciptakan langit dan bumi).

Dalam bahasa Ibrani, untuk menandakan bentuk jamak, ditambahkan kata "-im" di belakang kata benda.
Bahasa Ibrani untuk "Tuhan" adalah "Eloh" atau "Elah".
Elohim berarti "banyak tuhan".
Tetapi tanyakan kepada setiap orang Yahudi, apakah "Elohim" berarti "banyak tuhan"?


Tentu saja mereka akan menjawab "Tidak".
Tidak ada satupun Alkitab dari ribuan terjemahan di seluruh dunia yg menterjemahkan Elohim sebagai "Tuhan-Tuhan" atau "Gods".

Atau ketika di ayat ke-26 pasal ke-satu kitab Kejadian yg mengatakan "Vayomer Elohim (jamak) na'aseh (jamak) adam betsalmenu (jamak)...
Yan artinya : Tuhan berfirman, "Marilah Kita membuat (na'aseh) manusia (adam) mnurut gambar Kita (betsalmenu) ...

Tanyakan ke setiap orang Yahudi apakah ayat ke -26 pasal kesatu kitab kejadian ini menyatakan bahwa Tuhan itu lebih dari satu?
Besar kemungkinan dengan tegas mereka akan mengatakan "Tidak".
(Kita mungkin akan memperoleh jawaban yang berbeda jika yang kita tanya adalah orang Kristen, akan tetapi tentu saja Perjanjian Lama hadir dan tumbuh dalam bahasa dan tradisi Yahudi, jauh sbelum Kristen muncul).

Tanya kenapa.
Padahal kesemuanya menggunakan bentuk jamak.
Jwbannya, karena itu merupakan bentuk pengagungan, pemuliaan Tuhan kepada diri-Nya.

* Sudah suatu hal yang lazim dalam bahasa Ibrani maupun Arab untuk menggunakan sesuatu yang jamak pada bentuk tunggal untuk menghormati bentuk tunggal tersebut..

Jadi, penggunaan kata "Kami" dalam Al-Qur'an tidaklah brarti bahwa Allah itu lebih dari satu, akan tetapi lebih kepada bentuk bahasa.
Di Indonesia, dimana Majestic Plural ini tidak (atau jarang) digunakan, hal ini wajar mnjadi prtanyaan, maka kita harus kembalikan kepada bahasa aslinya.
Apalagi dalam bahasa Al-Qur'an, penggunaan "Kami" sebagai kata ganti Allah adalah tidak langsung sebagai subjek.

* Sekali lagi, sebagai bentuk plural orang pertama :
Ketika Allah berkata "Kami brfirman", bahasa arabnya adalah "Qulnaa" yang secara harfiah berarti "berkata kami" dan tidak dihitung sebagai dua kata, melainkan satu kata kerja (bentuk tunggalnya adalah "Qultu").
Struktur seperti ini tidak sama dengan yang ada di Indonesia, dan di masyarakat Timur Tengah, struktur seperti ini sering dimanfaatkan sebagai Majestic Plural.
Walaupun, saya sendiri ingatnya bahwa orang-orang jaman dulu (almarhumah nenek saya juga menyebut dirinya) sebagai "Kami..." dan bukan "Saya" atau "Aku...", hingga sekitar tahun 1990-an, untuk bersopan santun.
Maha Besar Allah, Yang tidak memerlukan sesuatu pun dari ciptaan-Nya, melainkan ciptaan-Nya-lah yang memerlukan Ia.

* Jadi, mengapa Allah kadang-kadang menggunakan kata "Kami" kadang-kadang menggunakan kata "Aku"?

Ketika Allah menggunakan kata "Kami", pada saat itu Allah sedang menunjukkan Kebesaran, Keagungan, dan ke-Maha-an-Nya.
Sehingga kata-kata "Kami" banyak digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan penciptaan seperti penciptaan alam semesta, atau ketika Allah mengatakan mengenai ayat-ayat (tanda-tanda)-Nya yang berada di alam semesta.
Atau ketika Allah mengatakan "Kami maafkan", saat itu Allah sedang mengagungkan Diri-Nya sebagai Yang Maha Pema'af.

Dan ketika Allah menggunakan kata "Aku", Allah sedang menegaskan ke-Tunggal-an-Nya, bahwa hanya Dia, keunikan-Nya.
Jadi ketika Allah mengatakan "ayaati (ayat-ayat-Ku) di beberapa tempat dalam Al-Qur'an, bukannya "ayaatiina (ayat-ayat Kami)" sebagaimana yang digunakan di banyak tempat yang lainnya dalam Al-Qur'an, Allah ingin menegaskan bahwa semua tanda-tanda, semua ayat-ayat itu adalah milik-Nya semata.
Juga ketika mengisahkan mengenai kutipan percakapan Allah dgn nabi-nabi terdahulu seperti Musa as dan Ibrahim as, kata "Aku" juga banyak digunakan.

Wallahu ta'ala a'lam
bishshowab.



sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=375553999192271&set=a.100486180032389.775.100002130211084&type=3
(Catatan di Koleksi Wallphotos akh Ronny Bangkit Pasai, jazakallah khoir)

Selasa, 04 September 2012

Penemuan Artefak Sejarah Tertua, 33ribu tahun Sebelum Masehi

patung kuda kecil dari gading
patung mammoth kecil dari gading


pintu masuk gua vogelherd, jerman 






Senin, 03 September 2012

Biografi Ahmed Deedat



Penjelasan Judul 

Syekh Ahmed Hussein Deedat (lahir 1 Juli 1918 – meninggal 8 Agustus 2005 pada umur 87 tahun, setelah terkena stroke sejak tahun 1996) atau 'Ahmed Deedat' atau 'Ahmad Deedat'  atau 'Ahmed Hoosen Deedat' diakui sebagai seorang cendekiawan muslim dalam bidang perbandingan agama (antara Islam dengan yang lainnya, terutama Kristen).
Dia juga seorang pengarang buku yang sukses, seorang dosen dan orator handal dalam debat publik tentang masalah keagamaan.
Pada 1957, Deedat bersama dua orang temannya, mendirikan Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan ia menjadi presiden hingga 1996.

Profil

Masa kecil

Lahir di Surat, Bombay, India, pada tahun 1918.
Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.
Tahun 1927, di usianya yang ke 9 tahun, Deedat menyusul ayahnya ke Afrika Selatan, tanpa pendidikan formal, belum fasih berbahasa Inggris dan berniat untuk mencari kehidupan yang lebih baik disitu.
Beberapa bulan kemudian, ibunya meninggal dunia, tanpa sempat dia melihatnya untuk terakhir kali semenjak masa perpindahannya.
Di negeri yang asing, Deedat mulai menyiapkan dirinya untuk dapat beradaptasi dan bersaing dengan kehidupan baru di koloni Inggris tersebut.
Dengan ketekunannya dalam belajar, Deedat tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di sekolahnya.
Kegemaran Deedat membaca membantunya untuk mendapatkan promosi hingga ia menyelesaikan standar 6. Karena masalah biaya, dia terpaksa harus menunda sekolahnya dan di awal usia 16 tahun untuk pertama kalinya ia terpaksa meninggalkan sekolahnya untuk sementara dan bekerja dalam usaha retail (eceran).

Pada tahun 1936 sewaktu dia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal, toko tersebut sering dikunjungi oleh siswa misionaris yang tak henti-hentinya menantang Islam.
Hal tersebut menumbuhkan tekad kuat pada dirinya untuk mendalami agama Kristen dan membandingkannya dengan Islam.

Mempelajari Alkitab

Ahmed Deedat menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti Mengungkapkan Kebenaran. Buku ini berisi materi debat dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang sangat besar dalam memberikan argumen balasan kepada para misionaris Kristen yang melakukan misi penyebaran agama Kristen dibawah otoritas Kerajaan Inggris dan pemerintahan India.
Secara khusus, ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmed Deedat.

Beberapa minggu setelah itu, Ahmed Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris.
Ketika siswa misionaris tersebut mundur dalam menghadapi argumen balik Ahmed Deedat, mereka secara pribadi memanggil guru teologi mereka dan bahkan pendeta-pendeta di daerah tersebut.
Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmed Deedat untuk berdakwah.

Selama empat dekade berikutnya, ia menenggelamkan dirinya ke dalam sejumlah kegiatan. Memimpin kelas-kelas untuk mempelajari Alkitab, melakukan tugasnya sebagai dosen dan menghadiri seminar yang membahas tentang perbedaan agama di seluruh dunia.  
Ia mendirikan Seminari Islam pertama di Afrika Selatan untuk melatih para da'i di Institusi Pendidikan Assalaam, Braemar.

Ahmed Deedat muncul dalam debat pertamanya pada tahun 1977, dan kemudian muncul di Royal Albert Hall di Inggris. Dia berdebat dengan beberapa ulama Kristen terbesar seperti Clark, Jimmy Swaggart, Anis Shuroush, dan lain-lain.  
Kaum Muslim dan beberapa orang Kristen memanfaatkan hal tersebut untuk menegaskan keyakinan mereka terhadap Islam dan Al-Quran.

Ada yang datang untuk mengetahui dimana letak penyimpangan dan kebohongan pada agama yang mereka ketahui dan yakini, ada yang sengaja datang untuk menghujat, dan ada pula yang datang untuk berdebat, kemudian memberikan kesaksiannya atas keyakinan Islam.

Walaupun menikah (dengan Hawa Deedat), menanti kelahiran anak, dan persinggahan sebentar selama tiga tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaan negara tersebut, tetap tidak mengurangi keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan yang memberdayakan para misionaris Kristen.
Dengan semangat misionaris untuk menyebarkan agama Islam, Ahmed Deedat membenamkan dirinya pada sekumpulan kegiatan lebih dari tiga dekade yang akan datang.
Ia memimpin kelas untuk pelajaran Injil dan memberi sejumlah kuliah.
Ia mendirikan As-Salaam (Kedamaian), sebuah institut untuk melatih para da'i Islam.
Ahmed Deedat, bersama-sama dengan keluarganya, hampir seorang diri mendirikan bangunan-bangunan termasuk masjid yang masih dikenal sampai saat ini.
Ia menerbitkan lebih dari 20 buku dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis dan mengirimkan beribu-ribu materi kuliah ke seluruh dunia dan mendebat pengabar-pengabar Injil pada debat umum.
Beberapa ribu orang telah menjadi Islam sebagai hasil usahanya.
Pada tahun 1986, dia memperoleh penghargaan internasional dari Raja Faisal atas prestasinya yang bersejarah itu.
Sebuah penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.

 

Akhir hayat

  

Di sisa sembilan tahun usia hidupnya, Ahmed Deedat menjalani rawat jalan terkait penyakit stroke kronis yang dideritanya di kediamannya di Verulam, Afrika Selatan.  
Mendekati akhir masa hidupnya, dia hanya mampu berkomunikasi dengan menggunakan kelopak matanya.
Namun, dia tetap melakukan tugasnya sebagai seorang 'Pekerja Islam' dan Duta Islam
, dengan terus menginspirasi, mendidik, menantang dan menginformasikan orang-orang tentang pesan universal Islam.

Hingga pada 8 Agustus 2005, ia meninggal di rumahnya di Trevennen Road di Verulam, provinsi KwaZulu-Natal, Durban. Ia dimakamkan di pemakaman Verulam.

Selama masa ujiannya menghadapi penyakit yang dia derita, Deedat telah 'diserang' oleh sekelompok besar yang mengaku umat Kristen di beberapa situs internet.
Mereka mengaku beberapa hal yang mereka sebut sebagai kenyataan, tetapi lucunya, mereka tidak bisa memberikan bukti nyata atas pernyataan mereka tersebut.
Dan beberapa fakta lainnya, seperti :

1. Disebuah diskusi, Deedat dikatakan memohon kepada Tuhannya untuk membisukan siapa yang salah dan pembohong setelah debat dengan penginjil Kristen bernama Anis Shorrosh.  
Tetapi, tidak ada bukti untuk klaim ini meskipun semua debat Deedat-Shorrosh didokumentasikan di video.
Sedangkan bukti tentang pernyataan ini dari pihak yang mengaku umat Kristen, silahkan anda cari di situs-situs internet khusus umat Kristen mengenai Ahmed Deedat dan permohonannya tersebut, dalam berbagai bahasa. 
Maka, cukup menarik setelah mengetahui bahwa umat Muslim menahan diri dari berbohong tentang lawan Deedat sementara orang-orang Kristen yang berbohong tentang Deedat.
(Kalau anda menemukan bukti tentang ini permohonan Deedat tersebut, secara jelas, silahkan hubungi saya untuk saya rubah pernyataan ini. Kalau tidak ada, komentar tidak berkualitas akan tidak saya perdulikan, karena menunjukkan bahwa anda bukan seorang yang beragama, maka pembenaran maupun penjelasan akan menjadi tidak bermanfaat, tidak ada solusinya.)

2.  Anis Shorrosh ditangkap dan dipenjara setelah berdebat dengan Deedat.
http://www.youtube.com/watch?v=SndHKXLR17k 
 
3. Seorang Penginjil Kristen terkenal, yaitu Jimmy Swaggart (yang juga diperdebatkan Deedat) ditangkap dalam skandal seks dan dipermalukan di depan umum.
Artikel BBC tentang skandal Swaggart :
http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/february/21/newsid_2565000/2565197.stm

Alasannya, sebab, siapa saja bisa berbuat salah?

4. Pernyataan dari orang-orang yang mengaku sebagai umat Kristen bahwa Tuhan telah menghukum Deedat dengan kelumpuhannya, lantaran berbicara menentang Kristen.Pernyataan ini merupakan salah satu pernyataan yang fantastis.
Alasan mereka adalah Deedat telah berdosa, karena dia berbicara menentang Trinitas dan Alkitab dan dengan demikian ia "dihukum" dengan kelumpuhan nyaris total seluruh badan.
Sedangkan umat Muslim mempercayai bahwa, rasa sakit itu adalah rasa sayang Tuhan.
Ibarat mengikis dan membersihkan karat pada besi agar besi tersebut kembali berkilau dan cemerlang. 

Mengenai karya tulis Ahmed Deedat, salah satunya yang paling terkenal, yaitu The Choice.




Buku tersebut membahas tentang :


JILID I

BAGIAN 1: Apa Yg Dikatakan Injil Tentang Muhammad SAW
BAB 1:
-Pertemuan Besar Pertamaku
-8 Argumen yg Tak Terbantahkan
-Bukti Lebih Lanjut
-Perjanjian Baru yg Membenarkan

BAGIAN 2: Muhammad Pengganti Alamiah Kristus
BAB 1:
-Utusan Terakhir
-Dalam Firman Tuhan
-Muhammad adalah 'PARACLETE'
-Petunjuk Total
-Pemenuhan Ramalan
-Hukum Ke-Ekstrimisan / Sifat Salah?

BAGIAN 3: Muhammad Manusia Paling Agung Lelaki Teragung
BAB 1:
-Pilihan Semua Orang
-Sejarah Masa Lalu
-Agama yang paling Cepat Pertumbuhannya

BAGIAN 4: Al-Quran Sebuah Muk'jizat
BAB 1:
-Sebuah Tantangan Abadi
-Ilmu Pengetahuan & Wahyu Tuhan
-Al-Quran benar-benar Unik Pencatatannya
-Kitab Telegram yang Penuh Mukjizat
-Tuhan Unik Dalam Sifat Sifatnya

JILID II

BAGIAN 1: Ahli Kitab
BAB 1:
-Sasaran Pertama
-Beralih Menguasai
-INJIL, Bunga Rampai Inces (Perzinahan)
-Pengujian Wahyu
-Pornografi

BAGIAN 2: Combat Kit menghadapi para Penginjil
BAB 2:
-Bagaimana Mempergunakan Combat Kit

BAGIAN 3: Apakah Injil Firman Tuhan?
BAB 2:
-Apa Yang Dikatakan Mereka
-Sikap Umat Islam
-Berbagai versi Injil
-Lima Puluh Ribu Kesalahan
-Pengakuan yang Memberatkan
-Kitab Kristen Perjanjian Baru
-Batu Ujian
-Kesaksian yang Paling Obyektif
-Silsilah Yesus

BAGIAN 4: Crucifixion (Penyaliban) atau Cruci-Fiction (Kisah Penyaliban)
BAB 2:
-Satu-satunya Nilai Jual
-Panggil Saksi Saksimu
-Mendirikan Kerajaan Tuhan
-Persiapan Untuk Jihad
-Kebijakan atau Keberanian
-PengadilanTerhadap Yesus
-Metode Penyaliban
-Cara Tuhan Bukanlah Cara Kita
-Kebangkitan Kembali Setiap Hari
-Simpati Untuk Yesus
-Mengapa Memakai Tanda Kutip?
-Para Murid Tidak Percaya
-Yesus Bukan Hantu
-Yesus Tidak Dibangkitkan Kembali
-Satu-satunya Mukjizat Yang Dijanjikan
-Perhitungan Yang Sederhana
-Kitab Suci Buatan
-Penyaliban atau Sandiwara Penyaliban 


Buku ini sudah banyak diterbitkan ulang dan tersedia di toko-toko buku besar di Indonesia, apabila tertarik untuk mencarinya.

 Sumber :
- Wikipedia
- islamqa.info
- Most Influential Men, by : Michael H Hart (ni orang Muslim atau bukan ya?) :D
- dsb :)