Minggu, 26 Agustus 2012

Alam Semesta Berdasarkan Kesusasteraan dan Penelitian Ilmiah


Alam Semesta Berdasarkan Kesusasteraan :

A. Fictional Universe (Alam Semesta Yang Tidak Nyata)

Dikatakan sebagai penjelasan tentang alam semesta yang tidak nyata karena:
1. Cukup banyak keterangan yang saling tumpang tindih,
2. Jelas tidak nyata, bahkan tidak masuk akal,
3. Diketahui baru berdasarkan teori saja,
4. Tidak/belum bisa dipastikan kebenarannya,
5. Perbedaan prinsip-prinsip dasar, seperti misalnya bukti.
Sebuah alam semesta fiksi dapat hampir tidak bisa dibedakan dari dunia nyata, maka dikatakan fiksi kecuali ditemukannya bukti sah tentang kehadiran karakter dan bukti peristiwa.
Sebab, cerita sejarah dan geografi alam semesta dapat didefinisikan dengan baik kedalam cerita fiksi, bahkan dengan bahasa sendiri, seperti; film Star Trek, Lord Of The Ring, Star Wars, dsb.

B. Shared Universe (Alam Semesta Bersama)

Seorang penulis, memiliki hak penuh terhadap buku karangannya, bahkan ketika buku itu berkali-kali diterbitkan kembali tanpa seijinnya.
Hak cipta pengarang yang sudah diakui umumnya mempertahankan kendali dari semua karya turunan lainnya, termasuk yang ditulis oleh penulis lain, dengan harus mematuhi seperangkat peraturan yang telah ditetapkan oleh penulis..

Tetapi, ada saat dimana pengarang merasa tidak nyaman pada mereka yang menjiplak karyanya atau merasa tidak nyaman terhadap media lain yang mungkin merasa bahwa orang lain akan melakukan pekerjaan yang lebih baik. Karena itu, mereka dapat membuka hak cipta secara bersama alam semesta.
Tingkat dimana hak cipta pemegang waralaba atau hak untuk mempertahankan kendali adalah sering dijadikan salah satu poin dalam perjanjian lisensi.
Namun, biasanya cepat atau lambat, akan terjadi crossover fiksi, yaitu ketika karya masing-masing penulis tentang alam semesta memiliki inti atau misal; status kanonik (dari sumber awal pertama kali) yang sama, tetapi dengan alur cerita dan karakter yang berbeda.
Kemudian, lama kelamaan menjadi semakin jauh dari kesamaan, karena adalah lazim jika masing-masing penulis merasa berhak akan hasil karyanya, terlebih lagi ketika hasil karya mereka sangat dinikmati dan diminati oleh khalayak umum secara luas, dalam jumlah massa yang banyak, seperti misalnya cerita tentang tokoh Superman yang pada sebenarnya diadopsi dari beberapa tokoh superhero sebelum kemunculan Superman, kemudian memunculkan tokoh-tokoh superhero lainnya setelah Superman, dsb.

Yang jelas, ketika seri dan tema cerita menjadi terlalu rumit atau terlalu tidak konsisten diri, misalnya dikarenakan penulis dari satu tema tersebut sudah terlalu banyak, para produsen atau penerbit biasanya akan merubah beberapa dari fakta-fakta yang sebelumnya sudah ditetapkan, kedalam sebuah karya fiksi retroaktif (retcon), dengan alasan umum, yaitu :
1. Untuk membuat edisi masa depan lebih mudah untuk ditulis dan lebih konsisten,
2. Reintroduksi karakter populer,
3. Resolusi kesalahan dalam kronologi,
4. Memperbaharui rangkaian keakraban untuk pemirsa modern,
5. Atau penyederhanaan struktur kontinuitas yang sudah terlalu kompleks.
Karena, cerita-cerita tentang alam semesta atau alam semesta yang ada sebelum retcon biasanya keluar dari asal pengetahuan tentang alam semesta, atau hasil pemikiran pribadi menjadi alam semesta bersama menjadi, misal; tidak kanonik, kecuali pemegang waralaba memberikan izin, misalnya tokoh dalam edisi Marvel diadopsi ke game atau disebarkan melalui jenis media massa berbeda-beda, atau beberapa tokoh komik manga, Alien, dsb.

Retcons telah dikritik sebagai "kecurangan" pada bagian dari penulis, yang dipandang sebagai upaya untuk membersihkan elemen "yang tidak populer lagi" dari alur cerita dan memaksa tingkat kesastraan yang dibuat benar pada penonton, sehingga menyakiti suspensi percaya. Kecuali, untuk yang berkepribadian mudah beradaptasi dengan perubahan atau modernisasi, yang pastinya akan memaklumi pembaharuan.




Alam Semesta Berdasarkan Ilmu Pengetahuan :

1. Definisi Umum (Realitas)
Merupakan keseluruhan dari segala sesuatu yang ada atau diketahui ada.
Variasi keseluruhan terdiri atas :

a. Materi (planet, bintang, dan galaksi, gas, debu, dan isi ruang intergalaksi  atau ruang didalam tiap-tiap galaksi),
b. Energi (daya atau kekuatan yang diperlukan pada suatu aktifitas),
c. Kosmos (sistem tata surya atau semesta yang harmoni),
d. Dunia dan alam,
e. Dan sebatas yang telah diketahui dari hukum-hukum fisika dan tekhnologi, yang terdiri dari ruang, waktu, bentuk energi, termasuk momentum (peristiwa atau kejadian dari sesuatu).

* Dari perbaikan lebih lanjut dalam astronomi, menyebabkan adanya kesadaran bahwa Tata Surya ini tertanam di sebuah galaksi yang terdiri dari miliaran bintang dan galaksi.
* Ditinjau dari pandangan ilmu fisika, setiap sistem fisik (kegiatan fisik) pada objek alam semesta, mengandung atau bahkan menyimpan sejumlah energi yang muncul setiap ada pergantian sifat objek atau sistem.
Para pengamat ilmiah menemukan bahwa tidak ada cara yang seragam untuk memperlihatkan energi.
* Namun, dari penelitian yang panjang, diketemukan bahwa tahap-tahap awal dalam pengembangan alam semesta menunjukkan bahwa alam semesta telah diatur oleh hukum fisik yang sama dan berdisiplin di sebagian besar luas alam dan sejarahnya. 





2. Definisi Gelembung Sabun (Spekulatif)
Maksudnya, bahwa beberapa pengamat menyimpulkan bahwa alam semesta ini seperti sekelompok gelembung sabun raksasa yang saling terpisah, di mana pengamat yang tinggal di satu gelembung sabun tidak dapat berinteraksi dengan mereka pada gelembung sabun lain, bahkan secara prinsip.
Yaitu, pada prinsipnya, alam semesta 'yang tidak saling berhubungan' lainnya ini :
a. Mungkin memiliki dimensi berbeda dan topologi (cabang berdasarkan ilmu matematika) berkaitan dengan ruang dan waktu,
b. Mungkin memiliki dimensi yang berbeda tentang berbagai bentuk materi dan energi,
c. Mungkin memiliki hukum-hukum fisika yang berbeda
d. Dan mungkin memiliki konstanta (ketetapan dan disiplin) secara fisik .





3. Definisi Teoritis
A. Definisi ini memliki keterangan yang lebih banyak daripada definisi tentang alam semesta yang lainnya.

Salah satu teori yang paling terkenal dikalangan para fisikawan adalah Teori Multiverse (menjadi banyak), bahwa alam semesta kita ini kemungkinan besar menjadi salah satu di antara banyak alam semesta lain yang juga ada.
Atau, bahwa alam semesta yang selama ini kita ketahui hanyalah salah satu dari serangkaian semesta yang terputus.

Sebab, menurut para astrofisikawan, sebagian besar materi di alam semesta ini mungkin dalam bentuk yang tidak dapat dideteksi oleh tekhnologi termodern, yang kemudian disebut Materi Gelap (materi yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan teleskop, belum diketahui tentang kepastian keberadaan dan perhitungan ilmiahnya, atau tidak terlihat, entah itu karena tidak memancarkan atau menyerap cahaya atau radiasi elektromagnetik lain pada setiap tingkat yang istimewa), yang hanya dapat diukur perbedaan massa (jumlah) objek dan efek gravitasinya berdasarkan materi yang bercahaya.
Materi Gelap diperkirakan merupakan 84% dari materi di alam semesta (16%-nya dianggap telah diketahui) dan 23% dari massa energi (dianggap 77% massa energi yang masih misterius).

 Distribusi dari variasi galaksi-galaksi dan garis-garis spektrum telah menyebabkan timbulnya banyak kosmologi modern & terungkap bahwa alam semesta berkembang dan tampaknya memiliki awal.

Menurut model ilmiah yang berlaku alam semesta, yang dikenal sebagai Big Bang, alam semesta berkembang dari sebuah fase, sangat panas padat yang mereka sebut Zaman Planck, di mana semua materi dan energi dari alam semesta teramati terkonsentrasi atau diatur oleh sesuatu untuk menjadi sesuatu.

Beberapa pengukuran eksperimental independen mendukung pengembangan teori dan, lebih umum, teori Big Bang. Pengamatan terbaru menunjukkan bahwa percepatan ekspansi ini (mengembangnya/meluasnya alam semesta) adalah karena Energi Gelap (bagian dari yang belum terungkap/misterius).
Dan menurut relativitas umum, bahwa ruang dapat berkembang lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Tetapi, kita dapat melihat hanya sebagian kecil dari alam semesta karena keterbatasan yang diberlakukan oleh cahaya kecepatan disekitar yang mampu kita jangkau melalui indera optikal, maupun tekhnologi.

B. Banyak model dari historis, kosmologi dan kosmogoni telah disarankan untuk menjadi acuan penelitian ilmiah, yang kemudian didasarkan pada ketersediaan data dan konsepsi alam semesta.
Ditambah dominasi gravitasi dalam membentuk struktur kosmologis, prediksi yang akurat dari masa lalu alam semesta dan masa depannya, maka diperlukan teori akurat gravitasi.

1.  Teori alam semesta yang impersonal diatur oleh hukum-hukum fisika pertama kali diusulkan oleh orang Yunani dan India, didasarkan pada narasi tentang dewa bertindak dalam berbagai cara.
2.  Era modern kosmologi dimulai dengan tahun 1915 munculnya teori umum dari Albert Einstein tentang relativitas, yang memungkinkan untuk secara kuantitatif memprediksi asal, evolusi, dan kesimpulan dari alam semesta secara keseluruhan.
Dan hasil paling modern, yaitu teori yang diterima dari kosmologi berdasarkan relativitas umum dan, lebih khusus, adalah prediksi tentang Big Bang.
3. Setelah melewati perbaikan demi perbaikan dalam bidang historis, kosmologi, kosmogoni dan penunjang penelitian (makhluk hidup maupun peralatan), sampailah pada kesimpulan bahwa tampaknya ada banyak sifat-sifat alam semesta yang memiliki nilai khusus.
Dimana sifat-sifat ini apabila hanya berbeda sedikit saja (diberi istilah Unfine Tuned & Fine Tuned), misalkan, ketidakselarasan dalam hal wujudnya, penerapan sistemnya dan kedisiplinannya, maka tidak akan mampu mendukung suatu kehidupan yang cerdas, mendukung keberadaan alam semesta yang mampu mengalami dan melewati beberapa fase.
Dan sifat-sifat tersebut tidak terbatas, dinyatakan sama sekali belum bisa dijangkau oleh apa yang sudah ada.
Dengan demikian, kemungkinan bersyarat dikemukakan bahwa  mengamati alam semesta yang fine-tuned untuk mendukung kehidupan cerdas adalah 1.

Tentu, tidak semua ilmuwan setuju bahwa fine tuning ini benar adanya.
Sebab :
* Mereka belum mengetahui secara pasti dalam kondisi apa sebenarnya kehidupan yang cerdas itu  bisa terbentuk,
* Apa/Siapa bentuk yang akan memiliki sifat-sifat tersebut,   
* Kekurangan observasional (penelitian) dan batas konseptual (ide, atau daya berfikir)
* Ketidakpastian tentang ukuran alam semesta.
Karena, Teori Multiverse menghadirkan pemikiran-pemikiran tentang bagaimana caranya untuk bisa menjangkau Materi Gelap dan mengenal Energi Gelap, sekaligus menghadirkan pemikiran tentang perpindahan dari satu planet ke planet lain setelah diakui bahwa berdasarkan astronomi, diketahui bahwa planet Bumi dan beberapa lainnya didalam Tata Surya pada suatu waktu akan saling 'bertemu' dengan kecepatan yang belum bisa dipastikan.
* Teori tentang Fine Tuning tersebut membuat beberapa pengamat kembali menggunakan definisi gelembung sabun, untuk menolak teori tentang 1/Satu, bahwa yang banyak tersebut juga diatur 'sifat-sifat' dalam masing-masing kelompok yang tidak saling bersinggungan.
* Data terakhir menunjukkan bahwa kecepatan pengembangan alam semesta tidak menurun sebagaimana yang awalnya diharapkan, tetapi justru meningkat.
Berdasarkan beberapa eksperimen, hasilnya adalah bahwa semakin lama, materi dan energi pada alam semesta menjadi jauh padat.dengan nilai kritis antara menciut kembali dan perluasan kekal.
Jika ini terus berlanjut tanpa batas waktu, alam semesta itu sendiri akhirnya akan terobek-cabik (Rip Besar).
Maka, para pengamat astronomi merasa diperlukannya kehati-hatian besar dan observasi lebih lanjut untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari penemuan tersebut.



Akhir dari catatan ini, bahwa dari hasil eksperimen para peneliti ilmiah yang jenius-jenius, mereka mampu menciptakan seorang bayi diluar rahim wanita, membuat kembar identik jauh diluar dari wadah dan sistematis reproduksi dan kelahiran, mampu mengutak-atik DNA untuk mendapatkan anak yang bisa dibilang sempurna, bahkan bisa menghasilkan lubang hitam (black hole) buatan, akan tetapi terlalu kecil untuk menelan atom, apalagi Bumi.
Mereka juga telah bereksperimen tentang "penciptaan alam semesta" di laboratorium, dan menyimpulkan bahwa hukum fisika yang pada prinsipnya memungkinkan, lantaran setelah ledakan di sebuah akselerator partikel, seorang peneliti memegang alam semesta baru di tangannya, seukuran bola.
Kemudian, beberapa dari mereka berkesimpulan bahwa alam semesta ini cerdas dengan sendirinya, untuk menyediakan rumah bagi kehidupan, bahkan jika itu berarti harus berkembang melalui proses seleksi alam, dengan tidak perlu campur tangan dari luar, melainkan cukup dengan dipahami dan diterima oleh akal pikiran manusia.
Karena, menurut mereka, alam semesta ini dirancang, setidaknya sampai batas tertentu, oleh makhluk cerdas dengan pikiran yang mirip dengan kita sendiri, lebih atau kurang, menurut gambar perancangnya.

Menurut mereka, alam semesta yang seperti ini (yang ada didalam keseluruhan gambar) berkemungkinan dibuat oleh yang tingkat kecerdasannya bisa dijangkau dan ditiru oleh yang 'mirip' manusia adalah bisa dibilang sebagai kesimpulan dari rasa putus asa, harapan dan naluri alamiah.
Sedangkan fokus penelitian mereka sebenarnya lebih cenderung kepada yang sudah terjadi dan yang sedang terjadi (menelusuri hal-hal dari masa lalu untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan tentang masa depan), tetapi sampai saat ini mereka belum bisa benar-benar menemukan 'yang pasti', meskipun berkali-kali mereka sudah berusaha untuk meniru yang benar-benar serupa 100%, kemudian mempercayai kesempatan dalam waktu dan Alien (makhluk asing, selain manusia).
Karena keterbatasan mereka sebagai manusia, dan keterbatasan untuk memperoleh faktor pendukung.
Kemudian, setiap kesalahan yang lampau dari hasil penelitian mereka, atau hal-hal yang tidak lagi sesuai akan dirubah, dibuat penelitiannya kembali, atau ditinggalkan dan mencari soal baru untuk dipecahkan.
Belum lagi ulasan tentang keberadaan makhluk lainnya berdasarkan ukuran, organ respirasi, sekresi, kemampuan beradaptasi, berevolusi, yang disangka sudah diteliti hingga ke dasarnya tetapi ternyata ditemukan bagian yang lebih dasar lagi.
Dan hal-hal luar biasa lainnya, yang sudah bisa dijangkau nalar, maupun yang belum, atau bahkan tidak sama sekali.
Karena mereka belum melihat bukti dan belum menemukan jawaban tentang apa, siapa, bagaimana, dan lain sebagainya.



Keterangan :
- Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek. Kosmologi dipelajari dalam astronomi, filosofi, dan agama.
- Kosmogoni adalah cabang astrofisika yang mempelajari asal dan struktur alam semesta secara luas (berlawanan dengan penelitian asal benda langit secara khusus). Dengan demikian, kosmogoni adalah catatan bagaimana alam semesta terbentuk.
- Astrofisika adalah cabang astronomi yang berhubungan dengan fisika jagad raya, termasuk sifat fisik (luminositas, kepadatan, suhu, dan komposisi kimia) dari objek astronomi seperti planet, bintang, galaksi dan medium antarbintang, dan juga interaksinya. Kosmologi adalah teori astrofisika pada skala terbesar.
- Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi.
Ilmu ini secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari benda-benda langit; seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak, dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah
- Luminositas, di dalam astronomi luminositas berarti jumlah energi yang dipancarkan sebuah benda ke segala arah per satuan waktu.
- Narasi dewa dan khayali :
1. Dalam satu jenis cerita, dunia lahir dari telur dunia; puisi epik Kalevala Finlandia
2. Kisah tentang ide penciptaan disebabkan oleh entitas tunggal yang berasal atau menghasilkan sesuatu dengan dirinya sendiri, seperti dalam konsep Buddhisme Tibet Adi-Buddha, kisah Yunani kuno Gaia (Ibu Bumi), mitos dewi Aztec Coatlicue, orang Mesir kuno dewa Atum, dsb.
3. Dalam jenis lain dari cerita, dunia diciptakan dari persatuan dewa laki-laki dan perempuan, Maori rangi dan Papa.
4. Cerita tentang alam semesta yang diciptakan dari kerajinan, dari bahan yang sudah ada sebelumnya, seperti mayat seorang dewa mati (Tiamat di Babilonia Enuma Elish epik atau dari Ymir raksasa dalam mitologi Norse)
5. Cerita tentang Izanagi dan Izanami di dalam mitologi Jepang.
6. Dalam cerita lain, alam semesta berasal dari prinsip-prinsip dasar, seperti Brahman dan Prakrti, mitos penciptaan Serers, atau yin dan yang dari Tao.
7. dsb.

Sumber Catatan :
1. Ijin Allah Subhanahu Wa Ta'ala (QS. Al Baqarah:255)
2. http://allangkati.blogspot.com/2011/03/sifat-nafsiyyah-salbiyyahmaani-dan.html
3. http://www.kabarislam.com/mengenal-al-quran/keajaiban-matematika-dalam-al-quran
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Fictional_universe   
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Universe
6. http://www.telegraph.co.uk/science/space/7972538/Are-we-living-in-a-designer-universe.html
7. http://en.wikipedia.org/wiki/Retcon
8.  http://www.atlasoftheuniverse.com/superc.html
9. Google (gambar) :
- Empty Book
- Possibility of Timeline (Big Bang adalah ledakan materi kecil, menjadi sebuah kosmos luas dan sampai saat ini masih berkembang) 
- The Bubble Nebula (Secara ilmiah merupakan salah satu 'hasil karya alam', bukan gambaran tentang alam semesta dalam gelembung sabun yang sebenarnya) 
- Superclusters (Kelompok-kelompok kosmik raksasa)
- You Are Here (Keberadaan bumi diantara lintasan-lintasan, susunan kosmos & letak planet lainnya) 
10. http://www.sinonimkata.com/search.php