Minggu, 26 Agustus 2012

Apa Yang Benar Ada dan Ada Di Dalam Al Qur'an


Bissmillahirrahmaanirrahiim

Sudah banyak buku terbitan peneliti dan orang-orang yang benar-benar mempelajari dan berilmu tentang hal ini.
Tetapi, seiring bergantinya waktu dan keadaan generasi penerus yang makin banyak dipengaruhi faktor yang tidak benar (diluar dari syari'at agama Islam), maka artikel tentang Kebenaran Al Qur'an sengaja disusun ulang secara ringkas agar bisa dibaca kembali disini dan dibaca oleh hamba Allahu Ta'ala, untuk insyaAllah menambah pengetahuan, iman dan ketaqwaannya.

A. Ayat-ayat Al Qur’an diturunkan secara bertahap di abad ke 7 Masehi (lebih dari 1400 tahun yang lampau), di mana ilmu pengetahuan belum berkembang semodern sekarang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi).

1. Kelebihan yang paling kentara dari Al Qur'an adalah bahwa ayat-ayatnya mudah dihafal lantaran tidak pernah berubah dari awal (setelah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menerima wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang kemudian dicatat oleh para sahabat, ada juga yang langsung menghafalnya. Tentang hafalan, menurut penelitian, ternyata otak manusia yang terbiasa membaca Al Qur'an juga memiliki kelebihan yang jauh lebih baik daripada yang tidak membaca atau membaca sekedarnya).

2. Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.
Dan hal tersebut ada dinyatakan didalam Al Qur'an.

Contoh ayat :
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiyaa:30)



3. Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan.Merujuk pada ayat diatas yang menyebutkan tentang air sebagai salah satu sumber kehidupan, contoh ayat dibawah ini sebagai tambahannya :

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS. Al Hijr:22)

Jika dipikirkan, manusia menemukan air dari hasil penggalian, itu setelah tanah menyimpan air tersebut.
Tanah menyimpan air tersebut, itu setelah air mengalir dari permukaan dan diserap tanah, kemudian sebagian tertentu menguap naik keatas, bergabung dengan partikel-partikel awan, dan dengan cara tertentu menjadilah hujan.
Lalu, siapa yang bisa mengatur air laut? Pasang-surutnya, volumenya, ketinggian dan rendahnya, dsb.
Terjadi begitu sajakah?
Karena alam bisa mengatur dirinya sendiri?
Alangkah na'ifnya yang berfikir seperti itu.
Sama na'ifnya dengan yang mengatakan bahwa Al Qur'an adalah dongeng semata.
Berikut ini bukti lanjut tentang kebenaran Al Qur'an.

4. Bahkan telah dinyatakan tentang kemungkinan bahwa manusia berkesempatan untuk bisa menuju ke luar angkasa, tetapi dengan alat atau kekuatan bantuan, contoh ayat :
"Hai jamaah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan." (QS. Ar Rahmaan:33)

Dan apabila hati anda telah disentuh oleh hidayah dariNya, maka anda akan terpesona tentang kebenaran-kebenaran didalam QS. Ar Rahmaan ini. Belum lagi dengan surah lainnya.

Contoh berikutnya yang ada didalam QS. Ar Rahmaan, menyusul.

5. Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al Anbiyaa:33)

6.  Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu, contoh ayat :
- “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Yaasiin:38)

- “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al Anbiyaa:33)

Dan kemudian, dengan pergantian antara siang dan malam, antara waktu fajar hingga bertemu fajar kembali, diketemukanlah bahwa planet bumi mengalami pergantian waktu terang dan gelap, dan waktu tersebut secara lebih spesifik dapat membuat manusia mengetahui tentang hari, bulan, tahun, tanggal, dsb.

"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan." (QS. Ar Rahmaan:5)

7. Langit Yang Mengembang (Expanding Universe)

14 abad silam, ilmu astronomi masih terbelakang atau sekedarnya lantaran belum memiliki alat secanggih jaman modern, dimana manusia telah menciptakan teropong bintang, teleskop raksasa dan alat peneliti luar angkasa yang luar biasa canggih lainnya.
Akhirnya kemudian diketahui bahwa ternyata bagian dari luar angksa atau ruang diluar planet bumi ini sangatlah luas.
Tetapi, didalam Al Qur'an, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz Dzaariyaat:47)

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

8. Gunung yang Bergerak
Diatas adalah contoh gambar pergerakan gunung menurut data penelitian para ahli dibidangnya.

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan...” (QS. An Naml:88)

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

B. Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari. Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Kesimpulan terakhir dari penelitian ini adalah, bahwa kemungkinan besar matahari suatu hari nanti akan terbit dari Barat adalah benar.

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

9. Hal benar (diantara sekian banyak hal-hal benar) yang terdapat didalam Al Qur'an, tetapi dibeberapa websites ternyata kebenaran tersebut telah diblokir oleh orang-orang (bukan pemilik websites) yang tidak jelas apa yang mereka pikirkan, yaitu tentang ledakan merah mawar di luar angkasa, disebut Big Bang of Red Rose.

"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak." (QS. Ar Rahmaan:37)

Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.

 Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi (mengembang, meluas).




10. Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia

“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (QS. Ar Ruum:1-4)

Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)

11. DiselamatkanNya Jasad Fir’aun

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. ” (QS. Yunus:92)

Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika sedang mengejar Nabi Musa 'Alaihisallam.

Injil & Taurat hanya menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam (kecuali apabila ada 'perubahan' lagi pada kitab tersebut); tetapi hanya Al-Quran yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Perhatikan, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam hidup 3000 tahun setelah kejadian tenggelamnya Firaun tersebut, dan tidak ada cara untuk informasi tentang itu (, yaitu menemukan cara untuk mencari mayat Ramses II) dapat ditemukan oleh beliau (karena didalam Injil & Taurat pun tidak disebut).
Dikabarkan bahwa setelah beberapa lama tenggelam, biiznillah jasad Firaun diketemukan dipinggir pantai oleh masyarakat setempat dan kemudian mereka awetkan.
Makam Firaun, Piramid, yang tertimbun tanah baru ditemukan oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni pada tahun 1817. Namun Al-Quran bisa menyebutkannya karena memang Al Qur'an adalah firman Al Khaliqul Ahad (Sang Maha Pencipta lagi Maha Esa, yaitu Allah Ta'ala),  bukan buatan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. 




12. Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan

Al Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.
Contoh secara umum, laki-laki berpasangan dengan perempuan (juga sebaliknya), gelap dengan terang, kiri dengan kanan, atas dengan bawah, matahari dengan bulan (Allahua'lam untuk kebenarannya), kutub selatan dengan kutub utara, lembaga dari bakal tumbuhan, dsb.

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” (QS. YaaSiin:36)

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.

Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut ("...maupun dari apa-apa yang tidak mereka ketahui.").
Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an diturunkan.

13. Tentang Laut (Kedalamannya, Kejanggalannya)

Physical Geography of the Sea, adalah buku teks oseanografi pertama Matthew Fontaine Maury Sebagai pengawas pertama United States Naval Observatory (1842–1861) yang menghabiskan waktunya untuk mempelajari meteorologi laut, navigasi, dan memetakan angin dan arus kuat. Lembah curam di balik landas kontinen ditemukannya pada tahun 1849. Peletakan kabel telegraf transatlantik pertama berhasil dilakukan pada Agustus 1858 yang membenarkan keberadaan pegunungan tengah samudra atau "plato telegraf" bawah laut. Setelah pertengahan abad ke-19, para ilmuwan mulai memproses berbagai informasi baru mengenai botani dan zoologi darat.

Satu hal yang menarik adalah kutipan kalimat dalam buku catatan Matthew F. Maury ini :

Our planet is invested with two great oceans; one visible, the other invisible; one underfoot, the other overhead; one entirely envelopes it, the other covers about two thirds of its surface.
-Matthew F. Maury, The Physical Geography of the Seas and Its Meteorology (1855)

Planet kita terdiri dari dua samudera besar; yang terlihat, yang lainnya tidak terlihat; yang satu terletak di bawah kaki, yang lainnya terletak diatas, yang satu melapisi keseluruhannya, yang lainnya menutup sekitar dua atau sepertiga dari permukaannya.
-Matius F. Maury, The Geografi Fisik of the Seas dan Meteorologi Its (1855)

Bandingkan kalimat Matthew tsb dengan yang ada didalam Al Qur'an, yang 'mereka' bilang adalah cerita dongeng jaman kuno, 1400 tahun lalu menyatakan :

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, hampir-hampir dia tiada dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS. An Nur:40)

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing." (QS. Ar Rahman:19-20)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Sedangkan, sampai saat ini, penyelaman terdalam di lautan harus menggunakan alat bantu, seperti kapal selam.
Tetapi, untuk kedalaman tertentu, kapal selam yang dilepas untuk meneliti adalah kapal selam tanpa awak, melainkan dikendalikan melalui jarak jauh (komputer). Karena, tekanan air dikedalaman laut yang terakhir kali paling jauh ditempuh bisa menghancurkan kapal selam (karena tekanan arus bawah, dsb) dan membahayakan manusia jika berada didalamnya.





14. Lapisan Langit

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Baqarah:29)  





Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer.
Lapisan di atas troposfer disebut STRATOSFER.
Lapisan OZON adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet.
Lapisan di atas stratosfer disebut MESOSFER.
TERMOSFER berada di atas mesosfer.
Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut IONOSFER.
Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan EKSOSFER.
(Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 319-322)

Subhanallah.
Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya.

15. Masih ada banyak sekali kebenaran-kebenaran didalam Al Qur'an yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, menurut sains, kesehatan, ilmu perang, ilmu sosiologi, dan masih banyak lagi, termasuk yang belum kita temukan, melainkan setelah kematian dan bertemu di padang Masyar dan hal-hal ghaib yang hanya merupakan hak dari Allah Ta'ala.
Sebab, Al Qur'an itu sendiri merupakan salah satu keajaiban bagi orang-orang yang beriman.
Bagaimana tidak? Sedangkan ayat-ayat didalamnya menceritakan banyak hal di masa lampau, tidak pernah berubah, tetapi masih bisa dikatkan dengan keadaan jaman berikutnya dan sekarang, diyakinkan untuk hingga akhir jaman.
Diyakini bahwa tidak ada sesuatu buku (kitab) manapun yang dapat menyamainya karena lengkap (berlaku sepanjang masa), memiliki tingkat sastra bahasa yang tinggi (yang tersirat memiliki makna yang lebih luas daripada sekedar yang tertulis saja), kompleks (selalu dicari-cari kesalahannya oleh kaum munafik, diikuti gaya bahasanya dengan perubahan-perubahan yang mereka lakukan, sebagian isinya diikuti dan sebagian lagi dihujat, karena ditutupNya hikmah keatas mereka terhadap Al Qur'an) dan sekali lagi itu semua karena bukan Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam yang membuat-buat ayat Al Qur'an, melainkan Allah Ta'ala.
Maka, alangkah baiknya, kita mulai membaca sendiri setiap ayat didalam Al Qur'an, berikut arti dan tafsirannya (juga, berikut sebab awal turunnya ayat).
Dan mempelajari hadits, berikut perawi, sanad, sebab awal turunnya hadits tersebut, tetapi kesemua itu baiknya dengan guru yang lebih a'lam dan benar.

Kecuali, biiznillah bagi yang sudah termakan tipu daya sesama mereka dan biiznillah untuk mereka yang sudah menutup hati, mata, mulut dan telinganya dengan hal-hal yang palsu, buatan mereka sendiri.

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." (QS. Al Furqaan:1)

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan apakah Rabbmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (QS Fushshilat:53)

"Nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?"(QS. Ar Rahman), didalam surat ini, ditanyakan kepada manusia sebanyak 31x, Subhanallah, bukan karena mengiba!
Melainkan karena Allah Maha Mengetahui seberapa bebalnya umat manusia sebagai hambaNya, makhluk ciptaanNya, yang kemudian menyekutukannya, menyembah ciptaanNya dan mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, bahkan malaikat Jibril pun dikatakan sebagai Tuhan, dan sekaligus Jibril pula dikatakan menyampaikan berita dusta kepada Rasulullah.
Diijadikan sebagai Tuhan pula, para malaikat ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang diberi tugas olehNya  untuk patuh, ta'at, bertasbih kepadaNya dan yang bertugas terhadap masing-masing unsur, senyawa, elemen dan setiap bagian yang Dia kehendaki dan ciptakan didunia dan akherat.
Allahua'lam.

"...Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa." (QS. Thaha:132)

"…Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran), karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perubahan bagi sunnah Allah dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu." (QS. Faathir: 42-43)

"(Bukan demikian), yang benar, barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al Baqarah:81-82)

Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya.


Semoga Bermanfaat.
Mohon dimaafkan untuk kekurangan catatan ini.

Barokallahu fiikum.



sumber catatan :Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Al Qur'anul Karim
Mukjizat Al Qur'an, habib Quraish Syihab & beberapa sumber lainnya

google (gambar)